Aktivis Markaz Islami

 DARI KAMI, UNTUKMU  hari ini kan segera berakhir ke tepian amanah ini kan segera berpindah tangan   seperti biasa aku hanyalah pemeran di panggung dunia yang pasti kan berganti seiring  berjalannya waktu  kami yang dulu awalnya tak saling mengenal, namun kini  telah terjalin sebuah ikatan yang kuat diantara kami kami yang awalnya terasa asing, kini menjadi saling saling membutuhkan, saling menguatkan satu sama lain ranah dakwah inilah yang menyatukan kami, membuat ikatan diantara kami kian kuat karena dakwah lah kami menjadi seperti saat ini sekarang, lihat kembali jabatan yang kau terima, serta pesan yang kau bawa, sudahkah kau urus semua dengan sepantasnya? ketahuilah, baik besar, kecil, sulit, mudah, penting ataupun yang dirasa tak penting, itu semua hanyalah titipan yang dapat berpindah tangan, bahkan kembali pada pemilik nya untukmu, yang kan melanjutkan estafet perjuangan ini, tetaplah pada jalan kebaikan dan senantiasa tuntun kawanmu pada jalan...

  Bismillahirrahmanirrahim,, Hari ini kita membuka lembaran baru pada tahun yang baru Bulan Muharam, bulan yang tepat untuk kita mengevaluasi diri Sudahkah kita selalu bersyukur kepada-Nya? Sudahkah kita selalu menggunakan waktu kita dengan baik? Mari kita awali tahun ini dengan segala hal yang baik dengan senantiasa bersyukur pada-Nya. Kita syukuri nikmat yang telah Allah berikan pada kita. Juga dengan selalu menghargai waktu-waktu kita, menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk terus menambah perbekalan kita baik untuk dunia maupun akhirat kita kelak. Allah telah memberikan kepada kita waktu yang sama, hanya saja semua tergantung pada diri kita masing-masing. Digunakan untuk kebaikan atau untuk bermaksiat. Jika menggunakan waktu dengan baik, maka kau akan selamat. Jika tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat, maka kau akan menyesal nantinya. Penyesalan itu datangnya di akhir dan tidak dapat mengubah apapun. So, mari muhasabah diri kita dan selalu berlomba-lomba dalam kebaik...

Peluh aku merengkuh Mengembalikan serpih-serpih waktu Menyatukannya dan berharap tak cepat melaju Namun aku tak sanggup Kini, armada perjalan ku masih berlabuh Semakin luas setiap dayungnya Entah pada segipersimpangan manakah armada ini mencapai dermaganya Berteman debur cengkrama ombak yang kian menderu Kulihat refleksi bayang wajahku Aku bertanya padanya Di atas panjangnya hantaran samudra Mau dibawa kemana armada ini ujungnya Sepanjang perjalanan kita pula di dunia Akan menjadi seperti apa nantinya Bagaimana eksistensi kita sebagai seorang manusia juga hamba dari Dzat Maha Pencipta  #110-NJ